Seberapa berpengaruhkah pengaruh keluarga dan rumah tangga
itu sendiri terhadap prilaku konsumen? Hal ini muncul dengan dua alasan,yaitu :
1. banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang
bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh
kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota
lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga, dengan kedua
pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan.
Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah
berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak
anggota keluarga yang membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan
barangkali bahan makanan. Perjalanan tersebut mungkin pula melibatkan semua
anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana untuk membelanjakan
pendapatan keluarga yang dapat digunakan.
2. bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan
pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota
lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan
disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali
pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing
satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan
dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab
untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai
individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan
anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan
kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama
dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan
konsumen benar-benar meresap.
Definisi Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari
dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan
tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama. Keluarga besar (extended
family) mencakup keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek,
paman dan bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang
dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of orientation), sementara
keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan adalah keluarga prokreasi (family
of procreation).
Sedangkan definisi Rumah tangga (household) adalah istilah
lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku
konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga
mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang
menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data
dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun
pemasaran.
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi
merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara
bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang
tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk
melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat
oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan
produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan
tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa
tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang
menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai
produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Ada pula sifat dari perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir,
merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan
perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis
demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang
sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat
tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan
harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran,
perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu
perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik
perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia.
Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima
sesuatu sebagai gantinya.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan.
Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal
dari lingkungan sekitar seorang konsumen.
A. Individual Determinants of Consumer Behavior
• Demografis, psikografis, dan kepribadian
Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan
pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran.
Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta
perubahan permintaan dan pola konsumsi.
Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya
hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi
dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun
kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk,
psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat
penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena
kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi
konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005).
Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai
respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan
psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana
seseorang merespon lingkungannya.
• Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli
produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi
konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat
fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
• Pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari
jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian produk
dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi
yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.
• Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana
seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi
pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian
kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi
pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli.
Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi
pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian.
Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas
konsumsi.
Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh
seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan
terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk
preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan
sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain.
Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan
antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari
pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai
suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut.
Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang)
atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada
setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap
seorang konsumen.
B. Environmental Influences on Consumer Behavior
Budaya, etnisitas, dan kelas sosial
Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan
simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan,
dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi
dua yaitu abstrak dan elemen material yang memberikan kemampuan bagi seseorang
untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan membedakan antarbudaya. Elemen abstrak
terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan
seperti agama atau politik. Material komponen terdiri atas benda-benda seperti
buku, komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain.
Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu
budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen
adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas
budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang
bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana
individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan,
kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian
pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena
penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas
sosial.
Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau
adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang,
baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah.
Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen.
Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan,
bahan makanan bayi, dan lain-lain.
Kelompok dan pengaruh personal
Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan
personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang
yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat
berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan
lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama
reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group
berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan
membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat
untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok
sosial.
Sumber : #Google