Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan
disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan
konklusi (consequence)
Proporsi merupakan kata yang sangat biasa dipakai dalam
kehidupan sehari-hari dan sangat familiar di telinga kita, akan tetapi
pertanyaannya adalah apakah kita sudah tahu apa arti sebenarnya dari proporsi.
Kita sering mengatakan "Wah, orang itu tinggi badan dan berat badannya
proporsional", atau dengan kata yang lain "Kalau berbuat sesuatu itu
yang proporsional, jangan berlebih-lebihan". Sebenarnya apakah arti dari
proporsional. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Indrawan, 2000, p.409)
proporsi adalah keseimbangan. Jadi ungkapan yang di depan tadiWah, orang itu
tinggi badan dan berat badannya proporsional" berarti antara tinggi badan
dan berat badan seimbang.
Inferensi merupakan
suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi
adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam
sistem pakar, proses inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut
inference engine. Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge base
telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang cukup akurat,
maka representasi pengetahuan tersebut telah siap digunakan.
Implikasi itu artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan
konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang
akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi. Bahasa hukum
sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah EYD,
bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang tidak
bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
Contohnya :
“Bila matahari bersinar, udara terasa hangat”.
”Sepanjang waktu matahari bersinar, udara terasa hangat”.
“Matahari bersinar
berimplikasi udara terasa hangat”.
“Matahari bersinar hanya jika udara terasa hangat”.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa
udara tersebut hangat adalah cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar
atau matahari bersinar merupakan syarat cukup untuk udara terasa hangat.
Sedangkan untuk menunjukkan bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan
menunjukkan udara menjadi hangat atau udara terasa hangat merupakan syarat
perlu bagi matahari bersinar. Karena udara dapat menjadi hangat hanya bila
matahari bersinar
Cara menguji data, fakta dan autoritas
Cara menguji data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus
merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara
tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai
evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian
tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita
peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut
baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa
semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus
mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat
digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi
Cara menguji autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua
desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan
pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh
didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
Sumber: Indrawan, WS. Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia. Jombang: Lintas Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar